Pengertian Telepon Seluler
Adalah sistem
komunikasi tanpa kabel (nirkabel) yang menggunakan jaringan pemancar dan
penerima (transceiver) dengan sistem “sel”. Telepon seluler (ponsel) atau telepon
genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel,
mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel
(nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon
nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan
sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi
seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Sejarah
Telepon Seluler
Sejarah Perkembangan awal telepon
-
1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut
sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk
suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
-
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak
paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric
Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda
pada sirkuit.
-
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in
Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara
telegraf.
-
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana
telepon pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi
departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut.
Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga
pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell
juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet
permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
-
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga
memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran.
dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon
yang dapat digunakan.
-
1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini
merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini
membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur
one-wire.
-
1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan.
Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan
cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.
Sejarah Telepon Seluler
-
1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali
digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan
lintas negara.
-
1983, ponsel komersial pertama. Motorola Dyna TAC 8000x.
Melakukan dan menerima panggilan.
-
1989, micro TAC 9800x. Lebih ringan.
-
1993, smartphone. IBM memperkenalkan ponsel cerdas yang
diberi nama simon.
-
1996, layar display. Motorola star TAC.
-
1999, internet di ponsel.
-
2000a, tanpa antena.
-
2000b, fitur musik di ponsel.
-
2001, ponsel kamera.
-
2002,era blackberry.
-
2004, ponsel desain indah.
-
2006, ponsel dilengkapi wifi.
-
2007, revolusi Iphone.
-
2008, ponsel Android.
-
2009, layar definisi tinggi.
Sistem
Kerja Jaringan Telepon Seluler
- Suara
dari pengirim diterima alat yang disebut mikrophone.
- Microphone mengubah gelombang suara
menjadi gelombang sinyal listrik dan dipancarkan oleh ponsel ke BTS terdekat.
- Dari
pusat telekomunikasi sinyal diteruskan ke BTS terdekat,kemudian di teruskan ke
penerima.
- Setelah sampai kepada penerima, maka
sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut
speaker.
Generasi Telepon Seluler
Generasi 0
Sejarah penemuan
telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon
seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan
mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928
Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada
semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya,
radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated
‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin
Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie talkie
SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia
II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon
seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan
SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan
kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model
backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat
bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler
0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon
secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada
jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem
ini.
Generasi 0 diakhiri
dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun
1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar
telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi I
Telepon genggam
generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang
sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon
seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon
seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram.
Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan
1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan
frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena
bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu
kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk
dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki
masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas
pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
Generasi II
Telepon genggam tahun
1996. Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika
sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM.
GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada
generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan
sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan
tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang
lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran
yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil.
Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta
sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang
membayakan pengguna.
Generasi III
Ponsel 3-G. Generasi
ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna
mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi
yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000.
Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan
kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang
menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel
sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC.
Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.
Generasi IV
Generasi ini disebut
juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan
pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi
nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA,
wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas
jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan
saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume
tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi
berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data
cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video
conferencing, online game, dan lain-lain.
Nyayu Yuliantari
Jurnalistik/4/C
Posting Komentar